Thursday, May 14, 2009

Cinta yang tak Pernah Cukup

Akhirnya semua akan tiba pada suatu hari
Pada suatu masa yang telah lama kita ketahui
Pada suatu masa yang kita ingin hindari

Hari...
Ketika diri sejenak melepaskan program kerja
Ketika air mata berarti tak lagi bekerja dalam divisi yang sama
Ketika menghampakan hati adalah salah satu melarikan diri,
Melarikan diri dari kenyataan yang tegak menghujam bumi...

...Bahwa detik-detik dakwah yang kita lalui di tempat ini
Telah berbulan, bertahun...
Melahirkan tawa, canda, sedu, marah, serta air mata dakwah
Yang mewarnai mozaik kehidupan kita

I feel numb
I feel that I don’t want to leave this place
Even, I don’t want to write down any single piece of ‘goodbye’

This is the place where we grow up together
A sanctuary for everybody
A love

Tapi cinta ini tak pernah cukup berdiam dan terus di sini
Ada ribuan tempat yang perlu kita singgahi
Agar hati tidak mati
Agar cinta selalu bersemi di tanah titipan Illahi
Agar dakwah bergema di seluruh penjuru bumi

Kawan...
.... semua telah terekam dalam memori sanubari.
Mendewasakan, menguatkan, meneguhkan...
Saat-saat itu, tak pernah terlupa
Di manapun persimpangan menyapa.
Dan kita akan bertemu lagi
Di bawah naungan ridho Illahi. Amin.

A love
For my sisters
For being part of my life
For the dreams shared
For the dignity
Of Islam.
Thank U 
December.15.2008




A Road Not to Taken
Jangan pernah takut untuk memantapkan langkah pada jalan yang jarang dilalui orang banyak jika kita yakin bahwa di ujung jalan pengembaraan kita, ada ridho Allah yang tak kan pernah teringkari.


ini adalah surat cinta untuk semua kawan-kawan seperjuanganku di FORKIS yang kutulis di LPJ Kemuslimahan 2008. Miss u all, girls...

0 comments:

Post a Comment