Thursday, October 15, 2009

TERJEMAHAN AESOP

0 comments


Love under the Table
Devi is a 2nd grade of junior high school girl. Among her friends, she is famously known as quiet one. However, nobody knows that she is very good at writing poems. She always spends her spare time alone and writes poem in her beloved blue book.

…there is no word to say
No feeling to convey
It’s me
It’s my self

The beauty of falling in love is in the air of her heart, regardless her disability to get along with others well. No body expects that this silent girl has a crush on her senior, Rezky, the most wanted boy in her school. Since she is very quiet and shy, she always feels that she does not have any right to love Rezky. Thus, she can only express what is in her heart through poems.

… I want you to know that right here I’m waiting for you
Though I have to wait till the end of my time
And I hope this feeling will last forever…


A Dog and his Shadow

A dog which got a bone from someone was running happily to his house as fast as possible. When he passed a very small bridge, he looked down and saw his own shadow mirrored from the water under the bridge. That greedy dog thought that he saw another dog which brought a bigger bone than his.
If only he stopped to think for a while, he would know that it was only his shadow. But that dog did not think at all. He dropped the bone form his mouth and directly jumped into the river. Got nothing, that greedy dog eventually swam with full effort to the bank of the river. When he finally reached the bank of the river safely, he only could stand and feel sad because the bone he brought previously had gone. Then he regretted what had happened and realized how stupid he was.

It is very stupid to be a greedy person.

A Buffalo and a Goat

A buffalo had successfully escaped an attack from a lion by entering a cave which often used by a herd of goats as a place to take shelter and stay when night came or when the weather was getting worse. At that moment, there was only a billy goat in the cave. When the buffalo entered the cave, the billy goat took a bow and ran to hit the buffalo with his horns so that the buffalo got out from the cave and eaten by the lion. The buffalo stood still watching the billy goat’s act, whereas the lion outside the cave was here and there looking for his prey.
Then the buffalo said to the goat, “Never think that I will surrender and do nothing seeing you acting like a coward because of my fear to you. When the lion has gone, I will give you an unforgettable lesson.”

It is very cruel to take an advantage from the difficulties of others.







[+/-] Read more...

Saturday, June 20, 2009

LOVELY WAR

0 comments

menang kalah, bukan urusanmu

tapi kamu harus menang

setidaknya kamu harus berusaha untuk menang

dan semua pengalaman demi mewujudkan kemenangan itu
akan menjadi langkah-langkah
untuk kemenangan berikutnya


aku tak ingin menyerah sampai di sini
jalanku masih panjang
ada ribuan titian yang belum
menyangga kaki kecilku

aku ingin menang
untuk diriku sendiri
dan orang-orang yang mencintaiku

[+/-] Read more...

Ajarkan Aku Menjadi Naif

0 comments

This is my favorite poem from Supernova-Ksatria, Putri, dan Bintang Jatuh....


Ajarkan aku menjadi naif
Senaif dirimu yang masih bisa tertawa
Senaif kebahagiaan di alam kita berdua
karena setiap detik ketika kenyataan mulai bersinggungan
Aku rasakan sakit yang nyaris tak tertahankan
Atau ajarkan aku menjadi penipu
Apabila ternyata
Kau merasakan sakit itu dalam tawamu

[+/-] Read more...

Bapak

0 comments

Wow, ternyata sudah lama aku enggak menyentuh blog ini. one month! yeah, many things happen. Dan selama satu bulan itu, aku merasa lebih baik setiap harinya. Lukaku sudah hampir kering dan aku bisa menatap masa depan dengan lebih bijaksana dan ceria. teman-temanku sungguh luar biasa. Mereka mendukungku, memelukku, berbicara berjam-jam denganku, bahkan hingga dini hari. Tak banyak orang mau melakukannya. Tapi mereka luar biasa. mungkin karena secara psikologis, cewek secara naluriah akan membantu temannya untuk memecahkan masalah mereka dengan berbicara dan mendengarkan.



Ada satu orang teman yang sangat spesial. Dia spesial, karena dia bukan cewek. dan kami terkadang berbicara berjam-jam. Well, semua temanku spesial, namun aku ingin bercerita tentang sahabat baruku ini. Kami telah berteman selama 21 tahun, seumur hidupku. Kami sering melakukan banyak hal bersama. Tak pernah berpisah, kecuali setelah aku kuliah. Namun, justru saat aku semakin dewasa dan bertumbuh, aku semakin memahaminya dan mampu berbagi dengannya dengan caraku. Aku tak pernah menduga aku bisa bersahabat dengannya. Ya, aku tak pernah menyangka aku bisa bersahabat dengan bapakku.

Waktu itu hampir tengah malam. hari kedua 'liburan' di rumah. Televisi menyiarkan pertandingan sepak bola, kurasa liga italia, namun aku lupa tim apa. Kami berdua sama-sama mengalami perubahan jam biologis sehingga baru bisa tidur setelah pukul satu atau pukul dua. Kami suka bicara mengomentari banyak hal, sehingga tak heran jika diskusi dengan bapak selalu menyenangkan. Malam itu kami membicarakan salah satu pemain yang gantung sepatu setelah pertandingan berakhir. Sepertinya masa depannya cerah, jadi kami tidak khawatir.

Entah ada dorongan apa (mungkin karena topik pembicaraan kami sudah habis), aku mulai mengutarakan perkembangan masalah yang sudah membuatku down sebulan terakhir. Aku tahu bapak juga khawatir akan kondisiku, jadi kupikir bapak perlu tahu bahwa aku baik-baik saja, setidaknya aku berjalan ke arah yang membawaku pada kondisi baik-baik saja. Aku menceritakan analisisku, fakta-fakta yang terjadi, dan keputusan yang kuambil terhadap masalah itu. Meskipun kami berdua tahu bahwa secara rasional kami bisa menerimanya, namun ini berat untuk hatiku. Sehingga bapak membiarkan saja waktu aku menangis. Tak ada larangan, tak ada keterkejutan dari bapak. Bapak hanya mengerti. Bapak tidak menyalahkan semua pihak yang telah terkait dengan masalah ini. Bapak hanya mengerti, memahami, dan bersimpati. Semua keputusan ada di tanganku. Bapak selalu bilang, "ini adalah hidupmu. Kamu yang akan menjalani semua keputusanmu, semua pilihanmu. Dan yakinlah, masalah yang datang padamu ini adalah kesempatan untuk mendewasakan dirimu."

Seperti ibuku, bapakku juga luar biasa. Rasionalitas yang ada padanya, mengajarkanku untuk tetap tegak berdiri meskipun hatiku hancur luar biasa. Membawaku pada dimensi penuh syukur atas semua yang masih kumiliki saat ini. Bapakku tidak pernah mengajarkan dendam. Tidak pernah mengajarkan kebencian. Bapak selalu mengajakku untuk memahami orang lain. Mencoba melihat orang lain dari berbagai sudut pandang. Ketika ada orang lain melakukan kesalahan, bapak tak pernah menempatkannya di sudut mati yang membuat orang tersebut tak layak disapa. Dari situlah perlahan-lahan aku memaafkan sakit hatiku dan memaafkan semua luka.

memaafkan. Itu yang ingin diajarkan bapak padaku, kali ini.

[+/-] Read more...

Monday, May 18, 2009

Menunda Mencuci Baju adalah Kebodohan

3 comments

Ya, kebodohan yang tak terbantahkan! (jangan membantahku untuk hal ini!)

everybody who cares about me pasti notice kalo selama sebulan terakhir ini, i was turning into a living corpse, mayat hidup yang kerjaannya cuma tidur, makan, sholat. Thus, banyak pekerjaanku yang terbengkalai (banyak banget!!!! termasuk skripsi yang menentukan hidup matiku di kampus pun tak onggokkan begitu aja di sudut file laptopku..FIUH)...


Tapi skripsi yang tertunda tidak akan membuatku merasa bodoh kecuali aku ujian dan dibantai habis-habisan (ujianku masih lama, jadi aku tidak perlu khawatir dibantai saat ini). Ada hal-hal yang jauh lebih remeh dari skripsi, tapi menundanya membuatku mengutuk diri sendiri dan salah satunya adalah doing my laundry!! Mungkin semua orang akan ketawa dan bilang, "halah, itu kan cuma baju-baju kotor. bawa ke laudry beres kan?" NOPE!!! Not for me. I'm not a laundry lover. Jadi sebisa mungkin aku cuci bajuku manual otot kawat balung besi manusia, ho2x..idealis.

Well, secara slama ini aku berhasil mengembangkan sebuah kebiasaan baik (dan aku bangga, he2x) yaitu mencuci baju secara reguler dua hari sekali maksimal 6 potong. entah kenapa sejak dulu baju-baju kotor adalah beban terberat buatku dalam menjalani hari, so you guys know why i'm so upset ketika setelah sebulan yang aneh kemarin, tiba-tiba baju kotorku numpuk banget! hard work!

when i'm getting better (coba baca posting 'blogging it menyenangkan') dan ketika aku coba buat mengerahkan semangat untuk mencuci lagi, baju kotor itu gak abis-abis!! even until now..hiks...

sekarang aku mau mencuci dulu, sepertinya langit cerah..wish me luck..

NB:ada kebodohan yang lebih besar lagi yang udah kulakukan terkait sama penundaan...after washing deh...

[+/-] Read more...

Friday, May 15, 2009

Goldvish Phone

0 comments

According to the Guinness World Record, GoldVish phone is the most expensive mobile phone. The Gold Vish Le Million (just like its name,) costs 1 million euros, or about $1.45 million (around 1.1 billion rupiah). The unusual-shaped device is made out of 18-carat white gold and features 1,800 diamonds totaling 120 carats.

there are some questions that boggle my mind...


1. Who want to spend 1.1 billion rupiah just to buy a mobile phone?
2. What a huge decision! (And yeah, stupid I think. last year ago I just spent two hundred and ten thousand rupiah and I got a brand new cell phone! And it works well!)
3. How if the GoldVish is stolen?
4. How if we carelessly pour a cup of coffee?
5. How if somebody drops it from our table?
6. How if one the component doesn’t work?

Fiuh... The world must be crazy. We can use the money to save thousand of children in Africa or to solve the poverty in Indonesia.

[+/-] Read more...

Dear Bu Arwi

0 comments

this is my acknowledgment for extensive reading class which i put on the cover of the final report... i love this class very much!!!

The end of semester, June 2008


Dear Bu Arwi,

Thanks for a marvelous ER class. ER is an Extraordinary Room which inevitably gives us space to be creative thinkers. You never force me to do this and that, but I love to do all this semester projects.



Love and hug,
Trying-to-not-to-be procrastinator anymore
Rosaline Meda


I also write the longer acknowledgment on the first page to say thousand thanks to Allah and all the people around me that have given me strength to stand...

Thanks Allah for not letting me getting up late. I am afraid of not being able to get up at 2 a.m. I know that procrastinator like me should be punished with mountain of assignments, but this semester, is the hardest punishment. Thanks for still letting me alive…

Thanks Mom and Dad for the calling and praying that pouring me great spirit… I don’t know what my life would be without your love…

Thanks Bu Arwi for your companionship. There is no lecturer that wants to listen to student’s problem better than you…

Thanks to Eyang Wahab for being a great grandfather… there is no Professor that so humble and caring like you…

Thanks to Silvia, Endri, Miftach, and all the House of Forkis dwellers for your sisterhood, laugh, and care…

Thanks to Forkis member for letting me go off from duty for a while to touch my beloved homework…

And thanks to myself for not giving up!
This is the best work you have ever done!
Congratulation!!!!

"If you fall back a few steps, climb the stairs again”
Finally, it’s a nice ending

[+/-] Read more...

Life on the Refrigerator Door

0 comments

Novel, 220 pages
Author: Alice Kuipers

a very light but full of meaning story...

This story is about a girl named Claire and a mother (a doctor) who are too busy to see each other everyday even though they live under the same roof. Usually, they write a note and then attach it to the refrigerator door. Each of them cannot reduce their activities even when the mother is sentenced by another doctor that she got a breast cancer. Their life continues that way until the mother passed away.


hmm, I cannot imagine of living that way. Talk to refrigerator door almost every day and attach notes to answer? It sounds pathetic and violates the human right of getting compassion from each other. Human being is not a robot that doing multitasks without having enough time to be together with family. We need to talk, look at the eyes of our mother, hold her hands, and feel the warmth of her hug. I know that the frequency of meeting doesn’t guarantee that the family relationship will be good but having no minute to see our house members is a disaster for humanity.

[+/-] Read more...

Tuesdays with Morrie

0 comments

Novel, 192 pages
Author: Mitch Albom

It is a must read novel which i reviewed last year in my extensive reading class.. i love it and i bet everybody who wants to learn about life will love it too...


After not meeting for 16 years, finally Mitch came back to see his old kind professor, Morrie. However, his reunion that time was a little bit different since his professor was suffering from ALS (Amyotrophic Lateral Sclerosis), a brutal disease that will kill him slowly. Every Tuesday, Mitch visited Morrie to discuss life from the eye of a dying man. By this last class with his professor, Mitch found out the meaning of life, love, and every uncertain thing about life which he used to be afraid of.

My Comment:
Professor Morrie is not a Moslem but almost all of his way of seeing life somehow represents Islamic values. How he tries to understand and accept life fully (without being conquered by his capitalistic surrounding that demands people to walk while they are sleeping or not realize what actually they are doing) has touched my inner invisible feeling and made me realizing some Islamic values I have forgotten. I cannot blink my tears back when I read the four last parts of this Mitch’s last thesis with his lifetime teacher since I am often afraid of loosing someone in my life. The idea is frightening me so much but the lesson of accepting what is happening in life sets me free from evil’s trap.


[+/-] Read more...

Buat Meda

0 comments

Kali ini, surat tulisan tangan tatik yang kuketik ulang di blog (persis aslinya, gak kurang, gak lebih!, tentunya atas seizin dia juga).. emm, aku lupa kapan dia menuliskannya. tapi sepertinya setelah ada beberapa masalah di Forkis... thanks to tatik...you dont know how precious your words to me...even till now...


Ok Da ceritamu tadi malam memberiku skemata baru. terima kasih atas ceritanya. And salut buat Meda. seandainya aku jadi kamu, mungkin aku gak akan sehebat kamu menghadapi permasalahan ini. Yang mencoba menjadi sahabat buat semua orang, mencoba menyelami permasalahan setiap orang hingga nyaris sempurna. Pokok'e Meda keren..lah.. Tapi tidak selayaknya para pengemban dakwah berkubang pada perasaan dan permasalahan pribadi (mungkin kalimat ini sangat tidak berperasaan, dan sok mau gak peduli permasalahan orang, sorry!!) karena dakwah ini harus realistis, bukan sebuah euforia...
aku hanya pengen...FORKIS dan orang-orangnya bisa menunjukkan taring-taring yang tajam dalam pergolakan pemikiran di Sastra. Kesempatan ini,aku gak tau, bakal kita dapatkan lagi ato nggak suatu saat kelak. Kesempatan untuk menjadi orang-orang pilihan, kesempatan untuk meraih surga-Nya. Kita harus segera mengumpulkan puing-puing yang terserak.
.....................................................................................
Tatik mencintai dakwah ini. Kalo semua orang punya masalah, aku juga punya masalah. Masalahku guedhe...banget. Dan inilah masalahku. Aku gemes...huu...pokoknya gemes dengan dakwah yang tidak bergreget ini. sekali lagi maaf atas tulisan gak karuan ini. Wes pokok'e tak tunggu Meda datang padaku dan mengajakku begini: "Tatik, ayo kita....ayo kita..." dan aku akan jawab sambil berlari "...Ayo..."

[+/-] Read more...

Dear Riza

0 comments

sore tadi aku sudah minta izin ke Riza agar surat yang kutulis untuk dia tanggal 15 Juli tahun 2008 lalu boleh untuk kuposting di sini (aku masih menyimpan filenya ternyata). aku menyukai surat-surat yang kukirim atau kuterima dari teman-temanku karena semangat yang tersimpan di antara huruf-huruf itu membuatku sadar bahwa hidupku bukan hidup yang biasa.

berikut ini adalah keseluruhan suratnya...


Sebenarnya, aku bisa saja langsung berbicara kepada riza, tapi ya seperti kataku tadi, aku suka pakai surat. Lebih romantis.. he he...

Setelah rapat kita, setelah hearing problem dari kalian semua, dan setelah telfon ephy, memang ada masalah kronis, tapi bisa diatasi. Meda ga akan ngegombal ala sastra, tapi aku perlu bilang bahwa di tengah di kehidupan pribadi kita yang makin berat, ditengah tugas-tugas kuliah yang makin menggunung, dan di antara persiapan masa depanmu yang ibarat hidup dan mati (kau pasti tahu maksudku  ), ada sebuah kewajiban besar di pundak kita SAAT INI, yang harus kita kita jalani HARI INI hingga sembilan bulan kedepan. Forkis dan Dakwah. Jika memang semua terasa berat, Meda bilang iya. Tapi ada seluruh tim untuk bersandar, ada Dzat yang tak pernah tidur untuk mendengarkan setiap rintihan kita. “ Dan mintalah pertolongan kepada Allah dengan sabar dan shalat. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang kusyuk, yaitu orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan menemui Tuhan-nya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya.”(Al-Baqarah 45-46).

Sekarang, yang menjadi pijakan kita setelah semua yang telah terjadi adalah membulatkan tekad untuk mewariskan peradaban forkis kepada adek-adek kita dengan sempurna, sehingga ketika tiba saat kita untuk melangkah pergi, ada pilar-pilar baru yang melepaskan kita dengan rela karena mereka yakin bisa meneruskan estafet perjuangan ini. Ya, sekarang aku mempunyai sebuah cita-cita yaitu untuk mempersembahkan yang terbaik bagi generasi sesudah kita. Setelah itu...

“...biarkan keyakinan kita, 5 centimeter menggantung mengambang di depan kening kita. Dan... sehabis itu yang kita perlu... Cuma...”
“Cuma kaki yang akan berjalan lebih jauh dari biasanya, tangan yang akan berbuat lebih banyak dari biasanya, mata yang akan menatap lebih lama dari biasanya, leher yang akan lebih sering melihat ke atas.”
“Lapisan tekad yang seribu kali lebih keras dari baja...”
“Dan hati yang akan bekerja lebih keras dari biasanya...”
“Serta mulut yang akan selalu berdoa...”

(sepotong keyakinan dan mimpi dari novel 5 cm)

Dan meda tidak bisa sendirian untuk mewujudkan semua ini. Meda butuh sebuah tim yang sekuat dahulu, tim yang tidak bosan dengan agenda dakwah, tim yang menjadikan dakwah sebagai poros kehidupan, tim yang siap bercucuran air mata dan darah, tim yang selalu optimis, tim yang saling menguatkan, tim yang tidak berpura-pura menjadi orang lain, tim yang hati dan pemikirannya satu, tim yang saling memberi informasi, tim yang selalu berkomunikasi, tim yang memegang rahasia perusahaan dan tim yang yakin bahwa semua ini hanya untuk Allah.

Kita adalah pewaris kejayaan. Pemegang estafet peradaban, dan zaman menunggu kita memberikan tongkat estafet ini kepada ahli waris kita dengan sempurna sehingga kejayaan dapat diteruskan. Kita adalah generasi terbaik, jadi mari kita tunjukkan bahwa kita adalah yang terbaik. Demi Allah dan demi tegaknya kalimat La illa ha ilallah.


Salam perjuangan dari
yang selalu mencintaimu dan akan selalu mencintaimu,
Rosaline

[+/-] Read more...

nitty-gritty greeny

2 comments

“I am a tiny green grass living under big tree”
“Disable to see the marvelous world carefree”
“Oh, oh big tree, will you telling me?”
“Of what you see, what you feel being a big tree”



“Stop it, idiot! You’ve made my dream disappear!” Shouted the big tree angrily. However, the green grass kept on singing, louder. Suddenly, tuk!!!
“Ouch!” the green grass cried. “This is your hundredth acorn. You hurt my stalks.” He groaned to the big oak tree with his pathetic voice.
“That’s for you who have ruined my hundred mornings with your dreadful songs.” The Oak tree replied.
“I just want you tell me about the world I cannot see, that’s all.” Again, the green grass yelled the very same question. ‘That’s all.’ Greeny whispered, more to himself. Yes, since he was able to differentiate between tall and short, his biggest castle in Spain was seeing the world outside his box with his own eyes, or at least somebody told him about it. But nobody cared, the Oak tree didn’t care.
“Pray to God, then. Ask Him to make you as high as I am” mocked the Oak boastfully. He was too proud to tell the little Greeny about the beautiful scenery that he saw every second. He didn’t want to share it with the grass that always woke him up in the morning so that he could enjoy the sunshine touched his leaves and see the birds chirping on his branches.
‘God doesn’t care about me.’ The green grass muttered. Poor Greeny. He was small and sadly always thinking small. He asked God why he was so minute that he couldn’t get enough sunrise and living under the shadow of big tree. Worse, he could see what he wanted to see. He always thought that God was unfair by giving him a tiny and fragile body. And let the big tree mocked him every day. He thought that his life was miserable.
Day by day, the poor little green grass didn’t raise his stalks up in asking the big-headed Oak tree with a question that he had been using since he was able to understand that he could communicate with his neighbor. On the other hand, the tree always ignored him. Until one day, …
The wind was howling making all the trees in the jungle implanted their roots deep down to the earth. The rain fell heavily frosting the whole area with unbearable coldness. If it continued, the flood was undeniable. “God, please help me. I don’t know what is going on. You never gave us such uneasy moment like this. I really hope that it is just a nightmare dream and I will not remember it at all tomorrow. Please, help me.” The green grass sobbed in the middle of disaster. Begging to God so that he could pass that petrifying night, he didn’t remember that he always complaining God.
“Ha ha ha, the scary grass is praying. Yeah, you should pray a lot or God will ask you to leave for hell.” The Oak tree teased Greeny even the situation was not good at all. “I don’t need to pray. I don’t need to beg to God. He gives me strong roots and trunk. Nothing can destroy this big strong oak. Ha ha ha.” He bragged. He did not realize that an immense thunder was grumbling in the distance and approaching him in no time.
A blaring sound outraged the jungle. The Oak tree was burned till half of his trunk and he could not show his proudness any longer. The petrifying green grass was stunned. No words came out from his little mouth. He was just drowning in his own stillness and thanking God serenely from his deepest heart.

[+/-] Read more...

Faking Pace

0 comments

A handsome girl in pink
Walk gaily on the Broadway
Enchanting with a nameless grace
The billboards’ illuminating
Performing the play
Bounding Manhattan as a lace

Everything
Seems to be okay –
On the surface

Dinner time coming
No word to say
Everybody’s on their race
Only smiles, faking
And courteously goblets sway
Heart drumming, stiffing her face

Everything
Seems to be okay –
On the surface

She hears the requiem lucidly beating
Television freaks out but is coy
Off she goes, steady then frail pace




Damn enlightening night
24.05.07
01:56 a.m.

[+/-] Read more...

EGO

0 comments

HERE I am
Trapped by thousand word
I love this word
I hate that word


HERE I am
Sitting on the corner of lonely world
Encircled by gunpowder world
I scream to the “real” world
Seems they have their own world


HERE I am
Sinking into segmented work
No time but work, but work


HERE I am
Perplexed by what so called worth
Books are worth
Diamonds are worth
Trains are worth
Emptiness is worth








Cherish,
Actually


The Chain
6 Agustus 2007

[+/-] Read more...

Thursday, May 14, 2009

Suatu Saat

0 comments

segala cerita masih terekam, di dalam benak
menunggu, menggejolak
untuk tertuang dalam sajak

ya, akan kutuang dalam sajak

agar suatu saat
ketika aku tak lagi ada

dunia masih dapat menemukanku
menemukan kisahku
dan akupun akan abadi...

[+/-] Read more...

Belajar Mencintai Seseorang yang tidak Sempurna dengan Cara yang Sempurna

0 comments

Ketika kita bertemu orang yang tepat untuk dicintai, Ketika kita berada di tempat pada saat yang tepat, Itulah kesempatan. Ketika kita bertemu dengan seseorang yang membuatmu tertarik, Itu bukan pilihan, itu kesempatan. Bertemu dalam suatu peristiwa bukanlah pilihan, Itupun adaah kesempatan.

Bila kita memutuskan untuk mencintai orang tersebut, Bahkan dengan segala kekurangannya, Itu bukan kesempatan, itu adalah pilihan. Ketika kita memilih bersama dengan seseorang walaupun apapun yang terjadi, Itu adalah pilihan.


Bahkan ketika kita menyadari bahwa masih banyak orang lain Yang lebih menarik, lebih pandai, lebih kaya daripada pasanganmu Dan tetap memilih untuk mencintainya, Itulah pilihan.


Perasaan cinta, simpatik, tertarik, Datang bagai kesempatan pada kita. Tetapi cinta sejati yang abadi adalah pilihan. Pilihan yang kita lakukan. Berbicara tentang pasangan jiwa, Ada suatu kutipan dari film yang Mungkin sangat tepat : "Nasib membawa kita bersama, tetapi tetap bergantung pada kita bagaimana membuat semuanya berhasil" Pasangan jiwa bisa benar-benar ada. Dan bahkan sangat mungkin ada seseorang Yang diciptakan hanya untukmu. Tetapi tetap berpulang padamu Untuk melakukan pilihan apakah engkau ingin Melakukan sesuatu untuk mendapatkannya, atau tidak... Kita mungkin kebetulan bertemu pasangan jiwa kita, Tetapi mencintai dan tetap bersama pasangan jiwa kita, Adalah pilihan yang harus kita lakukan. Kita ada di dunia bukan untuk mencari seseorang yang sempurna untuk dicintai TETAPI untuk belajar mencintai orang yang tidak sempurna dengan cara yang sempurna.

source: dudung.net

[+/-] Read more...

Sajak-Sajak Kehidupan

0 comments

Tragedy kehidupan muncul bukan karena hidup berakhir sedemikian cepat, tapi karena kita menunggu terlalu lama untuk memulai.

Saat kita menutup mata, telinga, dan hati, saat itulah satu demi satu masalah menumpuk.
Tak ada kebahagiaan dari suatu pengasingan.
Kebahagiaan adalah jika kamu selesai menghadapi satu masalah dan siap untuk masalah lainnya yang pasti hadir.

Ada perbedaan besar antara percaya dan mempercayakan. Terkadang manusia berada pada tingkatan percaya kepada Sang Pencipta, namun tidak bersedia secara total mempercayakan hidupnya dalam iman kepada-Nya.

Kehidupan terbentuk bukan karena kita memegang kartu yang baik, melainkan….
Karena kita memainkan dengan baik kartu yang kita pegang.

thanks to Alfa yang udah ngijinin aku copy paste this wise words...
thanks to Allah for not letting me down...

[+/-] Read more...

Anugrah Tuhan Padaku

0 comments

Tuhan menganugrahiku ketenangan untuk menerima hal-hal yang tidak dapat kuubah,
Keberanian untuk mengubah hal-hal yang dapat kuubah, dan kebajikan untuk mengetahui perbedaannya. (Manmohan Singh)

[+/-] Read more...

Kritik

0 comments

Jangan pernah menganggap kritik itu suatu proses kemunduran atau serangan. Kalo lo dikritik, buat cetak biru di pikiran lo. Kalo (bahwa) kritik itu adalah pengorbanan dari seseorang yang mungkin telah mengorbankan rasa nggak enaknya sama kita, entah sebagai seorang teman atau rekan kerja, semata-mata untuk apa?...hanya untuk membuat diri kita lebih baik. Itu aja” –Genta— novel 5cm.

[+/-] Read more...

To: My Angel from Allah

0 comments

(balasan dariku untuk mip2...)

Aku mencintaimu Mip, tapi kau berlebihan menilaiku… kau tahu betapa errornya juga diriku masalah sholat (pa lagi sholat subuh!), masalah kerapian, masalah perasaan, dan buanyak lagi…Aku tidak sebaik yang kau sebutkan mip, aku hanya mencoba untuk mewujudkan rasa cintaq padamu…jika kau melihatku sebagai bintang dan pohon, semoga itu adalah sebuah doa juga bagiku sehingga aku benar2 bisa menjadi sosok yang kau sebutkan di suratmu (najma?siapa najma? He he…)

Kau tahu kan, kau telah mengajarkan banyak hal padaku terutama ketegasan untuk mendirikan sholat…ah,aq malu kepadamu mip…malu sekali… dan bagaimana ketegaranmu telah menginspirasiku untuk terus menjadi kuat, untuk tidak menyerah… mungkin aku hanya memberitahumu beberapa teori keteguhan yang kumiliki, tapi kau mempraktekkannya dan tidak ada yang bisa mengajariku tentang kehidupan kecuali orang2 yang menjalani kehidupan sepertimu mip…

Kau tidak berhutang apa2 padaku dan kau tidak perlu membalasku… aku hanya ingin menjadi saudaramu,yang berjalan disampingmu,yang siap untuk memelukmu setiap saat ketika kau membutuhkanku… maafkan aq ya mip, jika rutinitasku membuatku sering tidak bisa bersamamu dan mendengarkan dirimu…aq hanya cerewet menasehatimu ini dan itu, tentang teori ini dan itu, tanpa mendengarkan masalahmu…
Aku selalu belajar darimu mip…

Teruslah untuk melangkah, sayank… gapailah impianmu akan kehidupan yang bahagia. Kehidupan yang membuatmu terus tersenyum dan membuat orang lain tersenyum juga. Jangan biarkan kerasnya kehidupan mengubah wajahmu yang manis menjadi pemurung. Bergembiralah, dan jaga perasaan senangmu sepanjang waktu. Tentukan hidup seperti apa yang kau inginkan. Allah tidak melarangmu untuk memiliki cita-cita berlapis-lapis seperti langit! Bahkan Allah memintamu untuk berpikiran besar dan berjiwa besar.
Bermimpilah, maka Tuhan akan memeluk mimpi-mimpimu…

Sebelum tidur, kau sempat bertanya mengapa kau membutuhkan orang lain untuk melihat dirimu padahal aku selalu bilang dirimulah yang mengetahui siapa dirimu…
Aku percaya dan yakin bahwa kau tahu siapa sebenarnya dirimu, apa kemampuanmu, apa kelebihanmu, dan apa kekuranganmu.. aku yakin kau tahu…
Hanya saja terkadang dalam hidup kita tidak berani mengatakannya karena apa yang kita lihat masih samar-samar, tertutup oleh aktivitas kita dan pikiran2 kita…
Kau bukannya tidak tahu, tapi kau butuh dukungan… itulah gunanya teman-temanmu seperti diriku ni (wah, senangnya bisa berguna untuk miftah, he2x)
Kalo boleh, akan kuibaratkan dengan para pemain bola yang sedang berjuang ditengah lapangan. Mereka tahu posisi mereka, kemampuan tendangan, kelemahan kecepatan lari, strategi,dsb. Tapi mereka masih membutuhkan pelatih yang berdiri di samping lapangan untuk berteriak-teriak kepada mereka, membutuhkan penonton yang mengabarkan pada mereka bahwa dukungan itu masih ada, membutuhkan rekaman pertandingan untuk mengevaluasi jalannya pertandingan…
Pelatih adalah mentor halaqah kita, penonton adalah orang2 yang agak jauh dari kita tapi mereka tahu apa yang kita lakukan, dan rekaman pertandingan adalah teman-temanmu seperti aku ini (jika aku masih kau anggap teman, he2x)… rekaman pertandingan memberitahumu kekuatan terbaik mana yang bisa kau keluarkan, kelemahan apa yang tidak boleh kau lakukan pada pertandingan berikutnya, well, pokoknya cermin yang bisa membuatmu kembali menyadari dirimu yang sesungguhnya, karena terkadang pada saat bermain di tengah arena, kita tidak sempat untuk berfikir tentang diri kita secara keseluruhan…

Tetap semangat ya mip.. tersenyumlah, maka dunia akan tersenyum padamu…
Aq sayank mip-mip, sayaaank banget… lov u coz Allah…
(kamar kita, 9 agustus 2008, dini hari jam 2)

[+/-] Read more...

To: Najma Al-Firdausy

0 comments

Malang, 06082008
17.39 WIB

Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Subhanallah….walhamdulillah…wa laa ilaha Illallah…ALLAHU AKBAR!!!

...........................

Med, mifta selalu berdoa moga Allah akan selalu menjaga senyum yang merekah itu sampai kapanpun melebihi Meda menjaga senyumku. Mifta seneng banget Med, g tahu kenapa? Setelah kau berangkat, a nangis. He…Miph2 aneh! Yeach, it’s who I am. Stranger!
Kok bisa ya Med…: ) ya bisalah Miph! ...... He…doain Miphta ya… dan doaku selalu menyertaimu. BTW, tiba2 a bingung mengartikan namamu. Najma, pertama a artikan bintang, G salah kan? Tiba2 a ingat arti QS.55. Wannajmu wassajaru yasjudan , n artinya pohon. He…
Sudahlah! Pohon dan bintang sama indahnya. Bintang memberikan petunjuk pada orang yang tersesat, dan pohon memberikan asupan oksigen bagi orang yang kehabisan udara untuk bernafas, pohon bisa menjadi sandaran bagi orang yang limbung di tengah perjalanan, menjadi pegangan ketika seorang pengelana menyusur tebing curam, menjadi peneduh ketika terik dan hujan. dan KAU,…kedua arti itu ada pada MEDA.
Meda selalu memberikan petunjuk pada Mifta yang kehilangan pegangan, meda menuntunku untuk memahami siapa diriku, Meda mengajarkanku bagaimana menghadapi masalah2ku, meda memberitahuku kemana langkahku harus mengarah…
Meda selalu ada ketika mifta tersengal, kehabisan nafas Islamnya, Meda selalu menyokongku ketika mifta jatuh, Meda selalu menjadi sandaran ketika mifta membutuhkannya, meda menjadi peneduhku ketika hati mifta terik oleh beragam masalah, menjadi peneduh ketika hati mifta basah dengan cobaan dan ujian.
Med…mifta nggak yakin bisa menjadi mifta seperti sekarang tanpamu. Mifta bukan orang yang bisa mengutarakan sayang, mifta bukan type orang yang bisa membalas budi, tapi mifta ingin melakukannya, Cuma….ya…gitu. hanya Allah saja yang jadi wakil a untuk membalas kebaikan Meda.
Afwan jiddan ya Med, jika selama ini Mifta punya salah…saling mendoakan ya…..he…Insya Allah jika tidak ada halangan, Mifta akan dengan senang hati Meda repotin… Moga bisa sama2 ya Med..he…mohon doanya…
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

The girl under your light and your green leaves


(sepenggal surat dari mip2 untukku...)

[+/-] Read more...

Cinta yang tak Pernah Cukup

0 comments

Akhirnya semua akan tiba pada suatu hari
Pada suatu masa yang telah lama kita ketahui
Pada suatu masa yang kita ingin hindari

Hari...
Ketika diri sejenak melepaskan program kerja
Ketika air mata berarti tak lagi bekerja dalam divisi yang sama
Ketika menghampakan hati adalah salah satu melarikan diri,
Melarikan diri dari kenyataan yang tegak menghujam bumi...

...Bahwa detik-detik dakwah yang kita lalui di tempat ini
Telah berbulan, bertahun...
Melahirkan tawa, canda, sedu, marah, serta air mata dakwah
Yang mewarnai mozaik kehidupan kita

I feel numb
I feel that I don’t want to leave this place
Even, I don’t want to write down any single piece of ‘goodbye’

This is the place where we grow up together
A sanctuary for everybody
A love

Tapi cinta ini tak pernah cukup berdiam dan terus di sini
Ada ribuan tempat yang perlu kita singgahi
Agar hati tidak mati
Agar cinta selalu bersemi di tanah titipan Illahi
Agar dakwah bergema di seluruh penjuru bumi

Kawan...
.... semua telah terekam dalam memori sanubari.
Mendewasakan, menguatkan, meneguhkan...
Saat-saat itu, tak pernah terlupa
Di manapun persimpangan menyapa.
Dan kita akan bertemu lagi
Di bawah naungan ridho Illahi. Amin.

A love
For my sisters
For being part of my life
For the dreams shared
For the dignity
Of Islam.
Thank U 
December.15.2008




A Road Not to Taken
Jangan pernah takut untuk memantapkan langkah pada jalan yang jarang dilalui orang banyak jika kita yakin bahwa di ujung jalan pengembaraan kita, ada ridho Allah yang tak kan pernah teringkari.


ini adalah surat cinta untuk semua kawan-kawan seperjuanganku di FORKIS yang kutulis di LPJ Kemuslimahan 2008. Miss u all, girls...

[+/-] Read more...

blogging itu......MENYENANGKAN!!!!!

0 comments

Wah, ternyata blogging itu....MENYENANGKAN!!!!

rencananya bangun jam 2 pagi buat nerjemahin artikel pdf menejemen milik seorang bapak S2 yang judulnya sepanjang kereta (The effect of product diversification strategies on the relationship
between international diversification and firm performance)
dan tulisannya kecil-kecil kayak anak semut lagi baris, eh aku malah kecantol bikin blog gara-gara adek kosku yang jurusan TI udah begadang duluan nyelesain tugas bikin blog dari dosennya (gaul juga tu dosen). habis dia selesai make laptopku (satu-satunya laptop di kos yang dikorbankan untuk langganan hotspot di counter hp pinggir jalan surabaya biar bisa ngenet 24 jam nonstop), aku udah siap-siap nerjemahin.

eh, buka facebuk dulu. buka email dulu. maen street racing dulu (sekarang baru level tujuh), trus install shockwave flash player gara-gara temenku online n bilang kalo mobracer lebih seru daripada street racing. terpancing deh. ( terjemahan ke laut dulu yah). lemot...lemot...lemot, signal very low bikin mobracer sama sekali ga bisa dimainin!!! abis cell payah tu. Bete, aku nglirik page blog nya adek kosku yang, wah layout bagus!!! (dia gak boleh tau komenku ini, bisa-bisa atap kosku jebol gara-gara di tiba-tiba terbang ke langit!) keinget blog dhewe yang beberapa bulan lalu iseng-iseng berhadiah tak bikin, yang ternyata juelek, huehehe.

Iri hati dan sirik pun timbul. dengan semangat 2009, aku nyoba ngutak-atik tu blog biar gak parah-parah amat. dan hasilnya, baru bisa lumayan bagus setelah adek kosku TI bangun dari tidurnya n kasih instruksi macem-macem (gaptek banget aku ini!!)


4 jam mantengin layar seharusnya bikin aku capek n ngantuk (seperti yang biasa terjadi kalo lagi ngerjain skripsi gila) tapi di depan blog serasa lagi bareng sama seseorang yang mengalirkan dopamin ke sel-sel saraf sampe-sampe seolah-olah sekonyong-konyong semua penyakit hati yang udah bikin diriku hancur sebulan ini hilang menguap ke cerobong asap n gantinya hanya perasaan senang, senang, senang, dan senang!!!! (lebay MODE ON)

blog itu terapi yang MENYENANGKAN!!!!
(aku udah bilang makasih ke adek kosku yang udah kasih ni inspirasi)
sekarang dia lagi bingung, "apakah CX=0?" Dalam hati kujawab, "yah, mana kutahu, aku kan jurusan inggris, gak belajar angka 0 lagi".

[+/-] Read more...

Aku dan diriku

0 comments

mimpi itu datang lagi...
Tapi sapaannya lebih halus,
Lebih sopan,
Dan lebih teredamkan.
Tak ada ledakan.
Hangat,
Sehangat pelukan ibu.
Menenangkan,
Seperti coklat di kala gundah.
Terkadang memang sedikit pahit,
Tapi menyembuhkan.
Mengisi ruang batin
Yang sengaja kukosongkan.
Aku tentram.

Namun aku lupa...
Kekasihku cemburu
Dengan keterlenaanku.
Kekasihku tak lagi merengkuhku
Karena akupun tak lagi mendamba-Nya sekuat dahulu.

Tanpa sadar, aku berjalan sendiri.
Genggaman tangan-Nya terlepas
Sehingga langkahku kembali terseok,
Tersaruk-saruk batu cadas jalanan.
Aus, tumpul.
Tak lagi tajam.
Tak lagi peka.
Tak lagi tertata.
Aku berderai...

Untuk diriku sendiri,
Bangunlah dari mimpi panjang ini.
Kekasih Sejatimu menunggumu
Tersenyum pada dunia
Dan menjaganya.
Kau harus hidup.
Untuk sebuah asa.
Untuk sebuah iman.
Untuk sebuah kematian
Yang kau damba
Di sepanjang usiamu.

[+/-] Read more...

I Have Chosen to Forgive Myself

0 comments

ya, aku memutuskan untuk memaafkan diriku sendiri atas semua kesalahan dan kebodohan yang telah kulakukan di masa lalu.

Aku memaafkan diriku sendiri atas penyesalan terhadap kenaifan yang tak berperisai.

Aku memaafkan diriku sendiri untuk semua waktu yang telah kubuang percuma untuk tidur berhari-hari dan menyiksa diri dengan melemahkan seluruh sel-sel tubuhku.

Aku memaafkan diriku sendiri karena telah begitu lama terkubur dalam kesedihan dan air mata.

Aku memaafkan diriku sendiri yang mencoba mencari pembenaran atas semua tindakanku dan mengabaikan bisikan-bisikan kebenaran disekelilingku.

Aku memaafkan diriku sendiri yang telah melupakan kuasa Illahi.

Aku memaafkan diriku sendiri dan meminta maaf kepada siapapun yang telah kusakiti.

Aku memaafkan masa laluku dan kuharap Allah mengampuni dosa-dosaku.

I have chosen to forgive myself
and stand up to create my new life

[+/-] Read more...